Kekuatan pagar panel beton dapat kita tingkatkan dengan beberapa cara. Dalam artikel ini akan kita kupas tuntas cara yang sudah terbukti dan dapat kita lakukan saat kita memutuskan menggunakan panel beton sebagai pagar.
Setiap orang yang memutuskan untuk menggunakan panel beton sebagai pagar rumah maupun pagar kantor pasti menginginkan konstruksi pagar yang kuat, kokoh dan tahan lama.
Pagar panel beton merupakan salah satu jenis pagar yang saat ini sedang “naik daun” lantaran memiliki penampilan yang bagus, kuat, pengerjaan yang cepat dan harga yang ekonomis.
Baca Juga : Perbandingan biaya pemasangan pagar panel beton, bata merah dan batako
Berikut adalah beberapa cara yang dapat kita lakukan untuk meningkatkan kekuatan pagar panel beton. Empat cara ini ada yang dilakukan sebelum pemasangan dan ada juga yang dilakukan setelah pemasangan.
1. Menggunakan pasir berkualitas
Pasir merupakan material utama penyusun beton. Sekitar 60-70% material beton berasal dari pasir sehingga jenis dan kualitas pasir yang digunakan sangat berpengaruh terhadap kualitas panel beton.
Tidak semua jenis pasir dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan panel beton. Hal ini karena pagar panel beton harus kuat dan memiliki permukaan yang halus.
Baca Juga : Harga pagar panel beton berkualitas di Jogja dan Jateng
Pasir yang memiliki kandungan bahan organik tinggi akan membuat beton tidak kuat dan mudah keropos. Begitu juga jenis pasir yang ukuran butirannya besar akan membuat permukaan panel beton tidak halus. Panel beton yang berkualitas adalah yang kuat dan memiliki permukaan yang halus.
Baca Juga : 3 Jenis pasir yang direkomendasikan untuk pembuatan beton berkualitas
Secara umum pasir yang cocok untuk pembuatan panel beton adalah pasir beton dan pasir vulkanik. Meskipun dua jenis pasir tersebut cocok untuk pembuatan panel beton namun ada beberapa kriteria lain yang harus terpenuhi yaitu:
- Pasir beton harus bersih, (tinggi endapan pasir yang kelihatan tidak kurang dari 70%).
- Kadar lumpur ≤ 5% berat.
- Angka kehalusan butir (FM) terletak antara 2,2 – 3,2, fraksi yang lewat ayakan 0,3 mm minimal 15% berat.
- Pasir tidak boleh mengandung zat-zat organik yang dapat mengurangi mutu beton.
- Kekekalan terhadap larutan Na4SO4; fraksi yang hancur ≤12% berat. Kekekalan terhadap larutan MgSO4; fraksi yang hancur ≤10% berat.
- Untuk beton dengan tingkat keawetan tinggi, reaksi pasir terhadap alkali harus negatif.
2. Perencanaan pondasi yang benar
Setelah kita berhasil memilih panel beton yang dibuat dari pasir berkualitas, langkah berikutnya yang perlu kita perhatikan adalah bagaimana material pagar tersebut terpasang dengan benar sehingga tidak mudah roboh atau miring.
Salah satu faktor yang paling menentukan konstruksi pagar adalah desain pondasi pagar. Kita tahu bahwa pondasi adalah bagian mendasar (fundamental) dalam setiap konstruksi bangunan termasuk dalam konstruksi pagar panel beton.
Sebaik apapun material panel beton yang kita pilih namun jika desain pondasi pagarnya tidak sesuai ketentuan maka dijamin pagar akan mudah roboh atau miring.
Jenis dan cara pemilihan pondasi
Terdapat dua jenis pondasi pada konstruksi pagar panel beton yaitu jenis pondasi tapak atau umpak dan pondasi lajur atau pondasi menerus. Kedua jenis pondasi tersebut memiliki keunggulan dan kekurangan masing-masing.
Sebelum kita membahas lebih detail mengenai ukuran pondasi pagar panel beton, lebih dahulu kita memahami penggunaan kedua jenis pondasi tersebut.
Pondasi tapak lebih tepat untuk pemasangan pagar panel beton yang kontur tanahnya datar, tanah keras dan padat serta jauh dari aliran air (sungai, anak sungai dan saluran air lainnya).
Sedangkan jenis pondasi menerus lebih tepat untuk pemasangan pagar panel beton pada area yang konturnya tidak datar, tanah tidak keras dan tidak padat, berbatasan dengan saluran air atau kondisi tanahnya berair (sawah dan rawa).
Pondasi tapak hanya sebagai alternatif ketika kita memiliki keterbatasan biaya. Biaya pembangunan pondasi lajur lebih tinggi jika kita bandingkan dengan pondasi tapak. Namun dari segi kekuatan jenis pondasi lajur jauh lebih kuat jika kita bandingkan dengan pondasi tapak.
Ukuran dan Kedalaman Pondasi
Dimensi dan kedalaman pondasi tergantung pada beban bangunan dalam hal ini beban pagar panel beton. Semakin berat beban suatu bangunan maka dimensi pondasi semakin besar dan kedalaman pondasi semakin dalam.
Ukuran pondasi tapak pada pagar panel beton adalah 40 cm x 40 cm x kedalaman (80-105 cm). Kedalam pondasi tapak menyesuaikan beban pagar, namun secara umum kedalaman pondasi tapak paling dangkal adalah 80 cm dan paling dalam adalah 105 cm.
Baca Juga : Perencanaan pondasi pagar panel beton yang teruji kokoh
Untuk dimensi dan kedalaman pondasi menerus pada pagar panel beton standarnya adalah lebar atas 25 cm, lebar bawah 50-60 cm, kedalaman 60 cm. Namun jika pemasangan pagar panel beton di lahan basah seperti sawah dan rawa maka lebar bawah pondasi harus lebih lebar yang berkisar antara 60-90 cm.
Pada lahan basah, lebar bawah pondasi harus lebih lebar karena kondisi tanah tidak stabil, gembur dan adanya genangan air. Pada kondisi tersebut diperlukan pondasi yang lebih stabil dengan memperluas luas permukaan pondasi bagian bawah.
3. Memperkuat lapisan bawah
Seringkali kita memaksakan kehendak untuk memasang pondasi tapak pada lahan basah atau lahan yang berdekatan dengan saluran air karena alasan keterbatasan biaya.
Jika kita terpaksa menggunakan pondasi tapak pada lahan basah atau lahan yang berbatasan dengan saluran air (sungai dan anak sungai) maka kita perlu memodifkasinya agar konstruksi pagar tetap kuat.
Salah satu cara mengatasi masalah ini adalah dengan menggunakan buis beton sebagai pelindung tiang agar pondasi tidak mudah terkikis air. Selain itu, penggunaan buis beton pada bagian bawah tiang juga berfungsi untuk menjaga kestabilan tanah sehingga konstruksi pagar tidak mudah roboh atau doyong/miring.
Ukuran Buis Beton yang Ideal
Jika kita berencana menggunakan buis beton sebagai penguat pondasi tiang, gunakan buis beton yang berdiameter lebar namun pendak. Kita tahu bahwa diameter dan tinggi buis beton beragam mulai dari Ø 20 – 80 cm dan tinggi mulai dari 30 – 100 cm.
Berdasarkan pengalaman di lapangan, ukuran buis beton yang ideal untuk pondasi tiang pagar adalah Ø 40 – 60 cm dan tinggi 40 – 50 cm. Penggunaan buis beton yang tingginya >50 cm akan mempersulit pemasangan tiang.
Cara Pemasangan
Cara pemasangan buis beton sebagai penguat tiang pagar cukup sederhana. Langkahnya adalah sebagai berikut :
- Membuat lubang, buatlah lubang seukuran buis beton dan sedalam tiang pagar. Kedalaman tiang pagar yang terkubur dalam tanah adalah 85 cm (untuk tinggi pagar 1,2 m – 2 m), 95 cm (untuk tinggi pagar 2,4 – 2,8 m) dan 105 cm (untuk tinggi pagar 3,2 m);
- Memasukkan buis beton, setelah selesai membuat lubang masukkan buis beton ke lubang tersebut dengan hati-hati agar buis beton tidak pecah. Umumnya buis beton digelindingkan sampai mendekati lubang baru kemudian dimasukkan secara perlahan;
- Memasang tiang, Setelah buis beton terpasang dengan baik langkah selanjutnya adalah memasang tiang dengan cara memasukkannya ke dalam buis beton;
- Membuat pondasi, Setelah tiang terpasang sempurna siapkan adonan (semen+pasir+air) dan batu kali kemudian tuangkan ke dalam buis beton.
4. Membuat saluran drainase
Salah satu faktor yang membuat konstruksi pagar mudah rusak/miring adalah adanya pergerakan/pergeseran tanah khususnya tanah bagian tiang pagar.
Salah satu sebab tanah bergeser/bergerak adalah ketika komposisi air dalam tanah lebih banyak sehingga tanah menjadi lebih gembur. Perubahan fisik tanah ini dikarenakan adanya genangan air atau aliran air secara terus menerus.
Oleh karena itu, jika kita memiliki dana lebih bisa kita buatkan saluran drainase sepanjang tiang pagar. Dengan adanya saluran drainase ini akan sangat mengurangi komposisi air dalam tanah khususnya bagian tiang pagar.
Air yang mengumpul pada bagian tiang juga bisa merembes naik ke panel beton, hal ini juga kan mempercepat kerusakan pada panel beton.
Ukuran saluran drainase
Pada lahan terbuka saluran drainase menggunakan buis beton belah dengan diameter 20-40 cm. Buis beton belah Ø 20 sudah cukup sebagai pengumpul air limpasan. Semakin besar ukuran buis beton belah maka semakin besar juga biaya yang dibutuhkan.
Harga buis beton di pasaran beragam meskipun memiliki ukuran yang sama. Kita tahu bahwa ada harga ada kualitas, maka utamakan kualitas saat memilih buis beton karena buis beton yang murah umumnya mudah cepat pecah dan rusak saat proses loading dari truk maupun saat pemindahan dari lokasi droping ke tempat pemasangan.
Jika buis yang kita beli kurang berkualitas dalam artian mudah pecah dan rusak maka kita akan rugi di waktu dan rugi di biaya serta hasilnya tidak optimal. Buis belah yang bagus biasanya ditandai dengan warnanya yang lebih cenderung hitam, sedangkan buis yang berkulitas rendah warnanya cenderung putih.
Ukuran saluran drainase meliputi ukuran buis beton dan ban-banan. Ukuran buis beton untuk saluran drainase mengikuti luas lahan. Kalau untuk lahan dengan luas < 100 m² bisa menggunakan buis belah diamater 20 -30 cm.
Ukuran ban-banan yaitu lebar dalam 15-25 cm dari posisi panel sedangkan lebar luar berkisar 10-20 cm. Lebar ban-banan bagian dalam (berdekatan dengan panel) minimal 15 cm karena jarak kolom ke panel berkisar 6-8 cm kemudian ditambah lebar pondasi 15-20 cm.
Kesimpulan
Setiap orang yang membeli pagar panel beton dan memasangnya pasti ingin konstruksi pagar beton yang terpasang kuat, tahan lama dan tidak miring/doyong.
Oleh karena itu kita perlu mengetahui cara untuk meningkatkan pagar panel beton. Setidaknya terdapat empat cara untuk meningkatkan kekuatan pagar panel beton.
Cara pertama adalah memilih produsen pagar panel beton yang menggunakan pasir berkualitas dalam proses pembuatan panel beton. CV Multicon Jaya Beton merupakan penyedia pagar panel berkualitas yang hanya menggunakan pasir muntilan (merapi) pilihan.
Baca Juga : Termurah, ini harga pagar panel beton berkualitas di Jogja dan Jateng
Cara kedua adalah merencakan pondasi pagar dengan baik. Secara umum penggunaan pondasi lajur/menerus lebih kuat dan lebih baik untuk konstruksi pagar panel beton karena beban bangunan (pagar) dapat terbagi rata. Namun jika kondisi tanah rata, padat, keras dan jauh dari aliran air maka bisa menggunakan pondasi tapak/umpak.
Cara ketiga adalah menggunakan buis beton sebagai pelindung tiang. Cara ketiga ini bisa kita lakukan tatkala kita terpaksa menggunakan pondasi tapak pada lahan berdekatan dengan aliran air. Penggunaan buis beton sebagai pelindung tiang dapat memperkuat konstruksi pagar karena dapat mencegah air mengikis pondasi pagar dan membuat tanah bagian tiang lebih stabil.
Cara keempat adalah membuat saluran drainase. Saluran drainase dapat memperkuat kekuatan pagar panel beton karena dapat mencegah adanya genangan air pada bagian pondasi pagar dan juga dapat mengurangi rembesan air ke panel.