Harga hebel di jogja beragam tergantung merk hebel, ukuran hebel dan volume hebel. Namun rata-rata harga hebel di jogja berkisar antara Rp 600.000 – 700.000/m3.
Jadi, sebelum kita menggunakan hebel sebagai material utama bangunan rumah/gedung alangkah baiknya kita survei harga terlebih dahulu. Namun hal wajib yang perlu kita pegang adalah harga akan berbanding lurus dengan kualitas produk. Semakin berkualitas produk maka harga akan semakin tinggi atau mahal.
Sebelum kita membahas lebih detail tentang beberapa hal yang menjadi faktor perbedaan harga hebel jogja, kita perlu mengetehui apa itu hebel dan cara pembuatan hebel terlebih dahulu.
Harga Hebel Jogja
Seperti yang sudah kita bahas sebelumnya bahwa harga hebel jogja sangat bervariatif. Variasi harga ini tergantung pada merk dagang (kualitas/brand), volume pesanan dan lokasi.
Hebel merek CITICON merupakan hebel yang paling mahal di Jogja sedangkan hebel merk ICC yang paling murah. Meskipun merk hebel sama namun beda lokasi (kabupaten) memiliki harga yang berbeda. Hal ini tergantung dari jarak tempat penyimpanan (gudang) hebel berada. Semakin dekat lokasi kita dengan lokasi penyimpanan hebel di jogja maka harganya lebih murah.
Kita dapat membeli hebel langsung dari produsen, ditributor dan juga pengecer (toko bangunan). Harga hebel di produsen adalah harga paling murah namun umumnya produsen hebel menentukan minimum order (10.8-11.52 m³) agar bisa mendapatkan harga murah tersebut.
Berikut adalah daftar harga hebel jogja terlengkap dari distributor:
MERK | SLEMAN | BANTUL | YOGYA |
---|---|---|---|
POWER BLOCK | 600.000 | 600.000 | 600.000 |
BSH | 620.000 | 620.000 | 620.000 |
HOKI | 640.000 | 640.000 | 640.000 |
BLESCON | 650.000 | 650.000 | 650.000 |
BRICON | 700.000 | 700.000 | 700.000 |
GRAND ELEPHENT | 700.000 | 700.000 | 700.000 |
FOCON | 710.000 | 710.000 | 710.000 |
CITICON | 730.000 | 730.000 | 730.000 |
Keterangan : Harga bisa berubah sewaktu-waktu menyesuaikan harga dari produsen. Harga pada tabel sudah termasuk FREE ongkir, FREE bongkar muat dan FREE 1 zak perekat/ 2 m³ bata ringan untuk pembelian 10 m³. Pembelian <10 m³ memiliki harga yang berbeda dengan harga pada tabel. Pembelian bata dengan armada tronton harga lebih murah dari harga tabel !.
Apa itu Hebel ?
Hebel atau yang sering masyarakat umum sebut bata ringan merupakan inovasi bahan bangunan yang sejatinya masuk dalam kategori beton ringan. Dimensi bata ringan umumnya panjang 60 cm dengan tinggi 20 cm. Namun banyak juga produsen hebel yang memproduksi dengan ukuran yang lebih besar daripada itu.
Baca Juga : Daftar harga beton readymix jogja berkualitas 2022
Ketebalan bata ringan bervariasi antara 7,5 cm sampai dengan 20 cm. Permukaan bata ringan halus dengan pori-pori kecil. Bentuk antar hebel presisi dan cenderung identik sehingga memudahkan dalam proses pemasangan atau pembuatan dinding.
Berikut adalah tabel ukuran hebel terlengkap yang umumnya berada di toko-toko bangunan.
Cara Pembuatan Hebel
Proses pembuatan hebel dimulai dengan pencampuran bahan berupa semen, kapur, pasir silika, gypsum dan alumunium pasta menjadi adonan. Adonan yang telah terbentuk dituangkan ke mesin autoclave agar mengembang. Setelah mengering, maka bata akan dipotong sesuai dengan ukuran yang diinginkan.
Lamanya pemanasan adonan dalam mesin autoclave ini menyesuaikan desain kepadatan bata ringan. Umumnya pemasanasan adonan dalam mesin autoclave berlangsung antara 7-8 jam dengan suhu 183 ºC.
Proses pembuatan hebel yang menggunakan mesin autoclave disebut dengan hebel AAC ( Autoclaved Aerated Concrete). Sedangkan proses pembuatan hebel dengan cara curing alami namanya adalah CLC (Celluler Lightweight Concrete).
Semen merupakan salah satu material penyusun hebel dengan fungsi utama sebagai pereket antar material. Maka tidak heran jika hebel ini sebenarnya masuk dalam kategori beton ringan. Berbeda halyna dengan panel beton untuk pagar yang material penyusun utamanya berupa beton ( semen+pasir+batu coral).
Baca Juga : Harga pagar panel beton termurah di Jogja
Karena menggunakan mesin modern dan SOP (Standard Operating Procedures) yang sangat rigid sehingga menghasilkan produk yang memiliki kualitas yang terstandar. Kualitas tersebut terutama masalah kuat tekan (rata-rata 40 kg/cm³) dan ukuran yang sama.
Jenis – Jenis Hebel
Terdapat dua jenis hebel atau bata ringan yang beredar di masyarakat. Dua jenis hebel tersebut adalah hebel AAC (autoclaved Aerated Concrete) dan hebel CLC (Celluler Lightweight Concrete).
Dua jenis hebel tersebut sama-sama masuk dalam kategori beton ringan karena salah satu material penyusunnya berupa semen dan air serta memiliki bobot yang lebih ringan dibanding bata merah.
Perbedaan utama hebel AAC dan CLC terletak pada material penyusun dan cara pembuatannya. Pada hebel AAC material penyusunnya berupa semen, air, pasir silika, gypsum dan alumunium pasta. Sedangkan hebel CLC material penyusunnya berupa air, semen, pasir dan pasta.
Baca Juga : Perbandingan kekuatan panel beton, bata merah dan batako
Cara pembuatan hebel AAC menggunakan mesin autoclave chamber, adonan yang sudah menjadi satu akan dimasukkan ke bejana autoclave selama 7-8 jam dengan suhu 183 °C. Sedangkan pada pembuatan hebel CLC tanpa menggunakan bejana autoclave namun melalui pengeringan alami dengan bantuan busa organik.
Alumunium pasta pada AAC berfungsi untuk memicu reaksi kimia untuk menghasilkan senyawa yang dapat mengisi ruang udara dan meningkatkan kekerasan hebel.
5 Kelebihan Hebel
Setidaknya terdapat 5 kelebihan utama hebel atau bata ringan yang wajib kamu tahu.
1. Ukuran Hebel Simetris
Keunggulan hebel yang pertama adalah memiliki ukuran yang simetris pada semua bidang. Hal ini menjadi keunggulan utama jika kita bandingkan dengan bata merah maupun batako.
Bentuk yang simetris ini terjadi karena dalam proses pabrikasi hebel menggunakan cetakan yang presisi dan tekanan suhu yang tinggi. Sedangkan bata merah dan batako umumnya menggunakan cetakan biasa yang tidak benar-benar presisi.
Keuntungan dari bentuk yang simetris tidak hanya dalam hal penampilan bangunan maupun dalam hal proses pemasangan. Material bangunan yang memiliki ukuran simetris akan memudahkan dalam pemasangan sehingga proses pemasangan dapat berjalan dengan cepat.
Kecepatan dalam pemasangan hebel tentunya akan berpengaruh terhadap biaya upah tukang. Semakin cepat terpasang maka biayanya akan semakin sedikit.
2. Bobot Ringan (6-9 kg/pcs)
Kelebihan hebel yang menonjol lainnya adalah bobotnya sangat ringan maka wajar jika banyak orang menyebutnya dengan sebutan bata ringan.
Bobotnya yang ringan ini berpengaruh terhadap proses pemasangan dan struktur bangunan. 1 pcs hebel dengan ukuran 20 x 60 x 7.5 cm memiliki berat rata-rata 6.2 kg/pcs sedangkan hebel dengan ukuran 20 x 60 x 10 cm memiliki berat rata-rata 9 kg/pcs.
Material yang cukup ringan sangat memudahkan tukang bangunan memasangnya terutama pada rumah bagian atas. Jika materialnya berat maka proses mobilisasi material dari bawah ke atas akan memakan waktu yang lebih lama.
Dengan bobot yang ringan otomatis akan mempercepat proses pemasangan hebel (mobilisasi material) pada suatu bangunan. Hal ini akan sangat berpengaruh terhadap penghematan biaya upah tukang.
Struktur bangunan (rangka bangunan) sangat dipengaruhi oleh beban bangunan baik itu beban hidup maupun beban mati. Beban hidup yaitu manusia yang akan menempati bangunan tersebut, sedangkan beban mati salah satunya adalah material yang digunakan dalam bangunan.
Semakin berat material yang digunakan pada sebuah bangunan maka struktur bangunan harus semakin besar. Hal ini tentu berpengaruh terhadap biaya struktur bangunan tersebut yang terbuat dari besi beton dan beton. Kita tahu bahwa besi merupakan material bangunan yang harganya paling mahal.
Jika berat hebel 2-3 kali lebih ringan dari beban batako dan bata merah maka biaya yang digunakan untuk membuat rangka bangunan juga akan jauh lebih murah. Hal ini tentunya sangat menguntungkan bagi kita yang sedang membangun rumah bukan ?.
3. Pemasangan Mudah
Bobot yang ringan dan ukuran yang presisi dari sebuah material bangunan sangat menentukan proses pemasangan. Keunggulan hebel yang paling menonjol adalah memiliki bobot yang ringan dan memiliki ukuran yang presisi sehingga memudahkan pemasangan.
Ukuran hebel yang presisi terjadi karena proses pencetakan hebel menggunakan teknologi yang lebih modern. Sedangkan bata merah dan batako umumnya menggunakan alat sederhana dan pengerjaan secara manual.
Hal ini (ukuran yang seragam) membuat proses pemasangan menjadi lebih mudah. Pengaturan nat antar hebel menjadi lebih sederhana sehingga pengerjaannya akan menjadi jauh lebih cepat.
4. Insulator Terbaik
Isolator atau insulator secara bahasa adalah penyekat sedangkan dalam konteks bata ringan insulator berarti penyekat aliran panas atau api. Jadi bata ringan atau hebel merupakan material bangunan yang bisa menyekat atau menghambat aliran api saat terjadi kebakaran.
Kenapa bata ringan bisa menjadi insulataor terbaik jika kita bandingkan dengan bata merah dan batako ?. Hal ini terjadi karena salah satu material penyusun hebel yang utama adalah pasir silika yang memiliki kemampun menahan api 2-3x lebih kuat dibanding bata merah dan batako.
Kemampuan menyekat api sebenarnya tidak hanya berfungsi mencegah kebakaran dan mengurangi kerugian akibat kebakaran saja namun lebih dari itu yakni untuk keamanan dan keselamatan penghuni rumah.
Jika ada material yang terbukti lebih kuat menahan api dan panas, kenapa kita masih mau menggunakan material lain ?
5. Kuat Tekan Tinggi
Meskipun hebel terkenal dengan istilah bata ringan dan banyak orang yang mengesankan bahwa produk ini lebih rapuh daripada bata merah namun kenyataannya tidak demikian.
Bata ringan memiliki kuat tekan yang lebih tinggi. Hal ini terjadi karena material penyusun bata ringan terbuat dari semen, pasir silika, gypsum, kapur dan alumunium pasta. Semen merupakan perekat paling baik sehingga hebel memiliki kekuatan yang lebih tinggi.
Baca Juga : Perbandingan kekuatan panel beton dan bata merah
Sebaliknya bata merah meskipun memiliki bobot yang lebih berat namun dalam kenyataannya memiliki kuat tekan yang lebih rendah. Hal ini terjadi karena pada bata merah tidak ada bahan perekat (semen). Bata merah hanya terbuat dari tanah dan air tanpa adanya perekat apapun.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kuat tekan bata merah mencapai 25.5 kg/cm² sedangkan kuat tekan bata ringan mencapai 41 kg/cm². Secara sederhana bata merah akan patah jika kita bebani material seberat 25.5 kg sedangkan bata ringan akan patah jika kita bebani material seberat 41 kg.