Pagar Panel Beton Jogja I Hebel Jogja

Perbandingan Panel Beton, Bata Merah dan Batako, Mana Yang Unggul ?

perbandingan kekuatan panel beton, bata merah dan batako (1)
Bagikan Post

 

Perbandingan kekuatan antara panel beton, bata merah dan batako merupakan informasi mendasar yang harus kita ketahui sebelum memutuskan untuk menggunakan salah satunya.

Kita sering kebingungan saat berencana membangun pagar rumah maupun pagar kantor. Kebingungan pertama muncul saat akan memutuskan jenis material apa yang paling tepat untuk pembuatan pagar. Kita akan dihadapkan pada tiga pilihan yaitu menggunakan bata merah, batako, atau panel beton.

Ketiga material tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Sebagaimana kita ketahui bahwa pagar memiliki tiga fungsi utama yaitu meningkatkan keamanan penghuni rumah, memberi batas kepemilikan tanah secara jelas dan memperindah rumah atau kantor yang kita miliki.

Keamanan penghuni rumah dan aset berharga di dalamnya merupakan hal utama yang harus menjadi prioritas setiap orang. Hal ini semakin penting mengingat tingkat pencurian di Indonesia berdasarkan jumlah desa mengalami peningkatan yang signifikan. BPS mencatat kenaikan jumlah desa yang mengalami pencurian pada 2011 sebesar 36,78% naik menjadi 45,01% pada tahun 2018.

Begitu juga dengan kasus penyerobotan tanah yang masih mengalami peningkatan. Penyebab utama terjadinya penyerebotan tanah, gudang, kebun dan lahan adalah tidak adanya batas tanah yang jelas, tanah belum bersertifikat dan pengawasan pemilik terhadap aset tersebut sangat minim.

Baca Juga : 5 Sebab Tanah Mudah Diserobot Orang Lain, Ketahui Sebelum Menyesal !

Kali ini kita akan membahas keunggulan panel beton, bata merah dan batako sebagai material utama pembuatan pagar dari aspek kekuatan, aspek waktu pengerjaan dan aspek biaya.

Aspek Kekuatan

Sebagaimana yang telah kita bahas sebelumnya bahwa fungsi utama pagar adalah meningkatkan keamanan penghuni rumah dan aset-aset bernilai yang berada di dalamnya. Oleh karena itu aspek kekuatan pagar haruslah menjadi pertimbangan utama.

Pertanyaan berikutnya adalah dari ketiga material tersebut mana yang paling kuat ?. Informasi ini harus kita dapatkan sebelum kita memutuskan untuk menggunakan salah satu material tersebut.

gambar dinding panel beton terpasang

Banyak parameter untuk menilai kekuatan suatu benda/material. Namun parameter tersebut harus kita konstekstualisasikan dengan kebutuhan suatu benda yang kita gunakan. Kuat tekan, berat jenis, konduktivitas termal dan ketahanan terhadap api adalah parameter kekuatan benda yang perlu kita perhitungkan.

Berikut adalah tabel perbandingan kuat tekan, konduktivitas termis, ketahanan api dan berat jenis pada panel beton, bata merah dan batako.

ParameterPanel BetonBata MerahBatako
Kuat Tekan (kg/cm)K225 – K400K2,5 – K25K2,5 – K5
Berat Jenis (kg/m3)24001500950
Konduktivitas Termal (W/mk)0,90,3800,339
Ketahanan Api (jam)1-224

Kuat Tekan

Yang menjadi pembahasan kali ini adalah dinding pagar maka parameter utamanya adalah kuat tekan benda. Kuat tekan menjadi parameter utama karena pagar sebagai garda terdepan harus kuat menahan tekanan rendah hingga tinggi dari benda lain.

Jika pagar tidak mampu menahan tekanan maka rumah, kantor atau gudang yang berada di dalamnya akan mengalami kerusakan.

Kuat tekan adalah batas maksimal suatu benda menerima tekanan. Kuat tekan dalam SNI biasanya dinotasikan dengan huruf kapital dan angka. K225 misalnya, kode tersebut menandakan bahwa benda tersebut hanya mampu menahan tekanan sebanyak 225 kg/cm.

Berdasarkan pada tabel tersebut terlihat jelas bahwa panel beton paling kuat dibanding material lainnya. Hal ini terjadi karena panel beton terbuat dari pasir pilihan (pasir beton), semen berkualitas dan juga menggunakan besi sebagai tulangan.

Proses pembuatan panel beton juga harus mengikuti ketentuan SNI yang meliputi bahan (pasir berkualitas – Bahan Organik<5%), alat, SOP dan tenaga profesional yang memiliki keahlian khusus.

Baca Juga: 3 Jenis Pasir yang Direkomendasikan dalam Pembuatan Beton

Batako memiliki kuat tekan yang paling rendah karena terbuat dari pasir dengan kualitas rendah – sedang. Pasir dengan kualitas rendah umumnya mengandung bahan organik (lumpur) yang cukup tinggi (>5%). Hal ini membuat ikatan antar material dalam batako tidak terlalu kuat.

Baca Juga : Jenis, kegunaan dan Harga Pasir terlengkap di Jogja dan Jawa Tengah.

Berat Jenis (BJ)

Parameter kedua yang berterkaitan dengan kekuatan suatu benda yang perlu kita ketahui adalah berat jenis.

Berat jenis artinya kepadatan relatif terhadap kepadatan dari bahan referensi (air murni). Semakin tinggi berat jenis suatu benda maka benda tersebut memiliki keuatan yang semakin tinggi.

BJ atau berat jenis juga menandakan kepadatan suatu benda. Semakin tidak padat suatu benda maka berat jenisnya semakin kecil.

Contohnya, 1 kg kapas dengan 1 kg besi memiliki berat yang sama, namun kapas sangat porus (banyak pori/ruang kosong) sehingga besi memiliki berat jenis dan lebih padat daripada kapas.

Kepadatan (density) berbanding lurus dengan kuat tekan suatu benda. Semakin padat suatu benda maka kekuatan benda tersebut semakin tinggi. Berdasarkan pada tabel tersebut terlihat jelas bahwa panel beton memiliki berat jenis paling tinggi sehingga bisa kita katakan bahwa panel beton paling kuat.

Konduktivitas Termal

Nilai yang menggambarkan kemampuan suatu benda dalam menghantarkan panas/kalor disebut konduktivitas termal. Dengan kata lain benda yang memiliki konduktivitas termal tinggi akan memindahkan panas lebih cepat.

Informasi ini penting terutama jika penggunaan panel beton, bata merah dan batako untuk bangunan yang akan kita huni. Sebisa mungkin bangunan yang akan kita huni memiliki konduktivitas termal yang rendah agar suhu di dalam ruangan sejuk.

Berdasarkan pada tabel terlihat jelas bahwa batako memiliki konduktivitas termal terkecil. Namun perlu kita ingat bahwa pagar umumnya berada di luar ruangan sehingga parameter konduktivitas termal ini bisa kita abaikan.

Beda halnya jika kita akan menggunakan benda tersebut untuk sebuah bangunan yang akan kita huni. Maka benda yang memiliki konduktivitas termal renndahlah yang tepat kita pilih.

Ketahanan Terhadap Api

Parameter terakhir yang perlu kita perhatikan adalah masalah ketahanan terhadap api. Benda yang baik untuk suatu  bangunan adalah benda yang memiliki ketahanan terhadap api yang tinggi.

Benda yang memiliki ketahanan terhadap api yang tinggi maka peluang benda itu terselamatkan lebih tinggi. Apalagi jika benda tersebut memiliki fungsi melindungi benda lain maka benda-benda tersebut akan lebih mudah terselamatkan.

Berdasarkan pada tabel tersebut terlihat jelas bahwa bata merah memiliki ketahanan terhadap api paling tinggi. Benda yang memiliki ketahanan api > 1 jam termasuk dalam kategori benda yang baik untuk sebuah bangunan.

Jika kita akan membangun sebuah bangunan yang akan dihuni maka penggunaan bata merah adalah pilihan tepat karena paling tahan terhadap api. Namun jika pengggunaan benda tersebut untuk outdoor maka ketiga jenis benda tersebut cocok untuk dinding pagar.

Aspek Waktu Pengerjaan

Lamanya waktu pengerjaan dinding pagar merupakan salah satu hal yang sangat penting yang perlu kita rencanakan dengan matang. Dalam dunia konstruksi kerugian tidak hanya terjadi pada kualitas bangunan namun juga masalah waktu pengerjaan.

Meskipun kualitas bangunan baik karena menggunakan material berkualitas dan tenaga yang terampil namun jika waktu pengerjaannya lama maka kita tetap harus menanggung pembengkakan biaya yang tidak sedikit.

Waktu pengerjaan pagar yang lama akan memperlambat laju pengembalian modal yang sudah kita investasikan. Contohnya, ketika kita akan membuka sebuah toko tepat di pinggir jalan raya maka dua hal pentig yang menjadi prioritas adalah keamanan dan kecepatan operasional toko.

Untuk masalah keamanan kita pasti akan berencana membuat pagar yang kuat sedangkan masalah operasional toko kita akan berpikir bagaiaman toko bisa segera beroperasi. Toko tidak bisa beroperasi maksimal jika pagar belum terbuat, maka semakin cepat pengerjaan pagar maka toko akan bisa segera beroperasi. Jika toko sudah beroperasi maka keuntungan segera kita dapatkan.

Pada contoh kasusu di atas menunjukkan bahwa lamanya pengerjaan pagar sangat berpengaruh terhadap pengembalian modal yang telah kita investasikan. Maka dalam pemilihan jenis pagar aspek waktu pengerjaan haruslah menjadi salah satu pertimbangan utama kita.

Perbandingan waktu pengerjaan dinding pagar dengan panel beton, bata merah dan batako

Berikut adalah tabel perbandingan waktu pengerjaan dinding pagar dengan panel beton, bata merah dan batako.

ParameterPanel BetonBata MerahBatako
Waktu pengerjaan (m3/menit)4-5*91.996**17.212**

Keterangan :

* Pengamatan lapangan
** Hasil penelitian Pradana & Nugrahaini dari UII Yogyakarta

Pada tabel di atas terlihat jelas bahwa dinding pagar yang menggunakan panel beton memiliki waktu yang paling efisien. Untuk membangun pagar sepanjang 100 m dengan tinggi 2 meter hanya membutuhkan 4-5 hari saja.

Pengerjaan dinding pagar menggunakan bata merah memiliki waktu yang paling lama. Hal ini karena ukuran bata merah yang kecil membutuhkan waktu yang lebih lama dalam penyusunan dan pemasangan. Selain itu pagar dengan dinding bata merah juga membutuhkan waktu tambahan untuk memperindah penampilan dengan memplesternya.

Lamanya waktu pengerjaan dinding pagar dipengaruhi oleh ukuran benda (panel, bata merah dan batako), sistem pemasangan dan model konstruksi bangunan.

ParameterPanel BetonBata MerahBatako
Ukuran (cm3)250x40x517x7x329x14x14
Sistem PemasanganKnock DownBiasaBiasa
Jenis PondasiPondasi tapak/pondasi lajurPondasi lajurPondasi lajur

Benda dengan ukuran yang besar akan lebih cepat terpasang dibanding benda dengan ukuran yang kecil. Panel beton menggunakan sistem knock down yaitu sistem perakitan furnitur built in yang dapat dibongkar pasang secara mudah. Dengan sistem ini pembuatan pagar dapat berjalan dengan cepat, kuat dan rapi.

Selain menggunakan sistem knock down yang memungkinkan pemasangan berjalan dengan cepat, bagian-bagian pagar (kolom dan daun panel) sudah terdesain saling terkait sehingga tenaga lapangan dengan mudah memasangnya.

Baca Juga : 6 Keunggulan Pagar Panel Beton yang Bikin rumah dan Kebunmu Ekstra Aman

Pagar yang menggunakan batako dan bata merah harus menggunakan pondasi lajur atau pondasi menerus sedangkan pagar dengan panel beton tidak harus menggunakan pondasi lajur. Pagar beton tidak menggunakna pondasi lajur karena menggunakan sistem knock down dan tiang yang terpendam dalam tanah berkisar 85-95 m sehingga sangat aman.

Pembuatan pondasi menerus/lajur pada pagar selain menambah waktu pengerjaan juga menambah biaya. Tarif pembuatan pondasi batu kali di Jogja dan Jawa Tengah berkisar antara Rp 750.000-900.000/m3. Dengan demikian penggunaan panel beton sebagai pagar tidak hanya menghemat waktu namun juga menghemat biaya.

Aspek Biaya

Pembahasan masalah besaran biaya yang harus kita keluarkan dalam pembuatan pagar merupakan bahasan yang paling menarik dan menjadi penentu utama. Meskipun kita suka dengan jenis pagar X namun keuangan kita tidak cukup untuk membiayainya maka pagar jenis X tersebut tidak akan terpasang.

Sebagai makhluk ekonomi, kita pasti akan memilih material (panel beton, bata merah dan batako) yang paling ekonomis. Namun, sebagaimana yang sudah kita bahas sebelumnya bahwa pembuatan pagar tidak bisa hanya mengandalkan aspek biaya saja.

Perbandingan biaya yang akan kita bahas kali ini adalah biaya yang harus kita keluarkan per m2 dan biaya tambahan seperti pondasi. Dengan demikian kita akan mendapatkan pemahaman yang utuh tentang perbedaan yang nyata antar satu jenis dengan jenis lainnya.

Tabel perbandingan total biaya pemasangan pagar dengan panel beton, bata merah dan batako
ParameterPanel BetonBata MerahBatako
Biaya Terpasang (1 m2)170.000*141.000**93.000**
Plesteran Dinding (1 m2)055.900**55.900**
Pondasi lajur (0.281 m3)0225.000*225.000*
Total biaya per 1 m2170.000421.900373.900

Keterangan:

* Pengamatan langsung

** Berdasarkan penelitian Firdaus dan Musyafa dari UII Yogyakarta

Berdasarkan pada tabel tersebut terlihat jelas bahwa penggunaan dinding pagar panel beton memiliki biaya yang paling rendah sedangkan dinding pagar dengan bata merah paling tinggi.

gambar dinding bata merah

Pagar panel beton tidak memerlukan plesteran karena permukaan daun panel sudah sangat halus, rapi dan berwarna seragam. Selain tidak perlu plesteran, pagar panel beton juga tidak membutuhka pondasi lajur jika kondisi tanah padat, datar dan tidak bergerak.

Baca Juga : Perencanaan Pondasi Pagar Panel Beton yang Dijamin Kokoh

Pada kondisi tanah yang padat, rata dan jauh dari aliran air pagar panel beton cukup menggunakan pondasi tapak. Dimensi pondasi tapak pada pagar panel beton umumnya adalah 40 cm x 40 cm x 85 cm. Pembuatan pondasi tapak tidak ada tambahan biaya, biaya Rp 170.000/m2 sudah termasuk material, tenaga pemasangan dan pondasi tapak.

Dua hal tersebut tidak terjadi pada penggunaan bata merah dan batako sebagai dinding pagar. Dinding pagar yang menggunakan batako dan bata merah wajib menggunakan pondasi lajur. Adapun plesteran sifatnya opsional namun dinding pagar yang tidak diplester masih terlihat kasar.

Kesimpulan

Pagar merupakan salah satu alat untuk mengamankan aset bernilai yang kita miliki. Selain berfungsi sebagai alat pengaman terhadap penghuni dan aset bernilai yang ada di dalamnya, pagar juga berfunsgi sebagai pembatas kepemilikan tanah yang jelas dan memperindah bangunan yang kita miliki.

Mengingat begitu pentingya pagar, maka dalam perencanaan pembuatan pagar hendaknya kita mampu memilih material yang tepat dari sisi kekuatan, biaya dan lamanya waktu pengerjaan.

Panel beton merupakan material yang memiliki keunggulan terutama aspek kekuatan, biaya dan waktu pengerjaan. Bata merah unggul dari sisi estetika karena dapat dibentuk sesuai model yang kita inginkan. Adapun batako memiliki keunggulan dari sisi lamanya waktu pengerjaan meskipun tidak secepat waktu pengerjaan pagar menggunakan panel beton.