Pagar Panel Beton Jogja I Hebel Jogja

4 Teknik Pasang Pagar Precast Yang Dijamin Kokoh

4 teknik pasang pagar precast yang kokoh
Bagikan Post

 

Teknik pasang pagar precast harus benar-benar teruji. Terdapat banyak teknik pemasangan pagar precast yang telah dipraktikkan oleh masyarakat namun tidak semua teknik tersebut memiliki hasil yang optimal.

Oleh karena itu kita harus benar-benar jeli dalam memlih teknik pemasangan pagar yang tepat. Pemasangan pagar precast yang tidak optimal yaitu proses pengerjaan membutuhkan waktu yang lama, terdapat banyak kerusakan pada kolom maupun panel, pagar terpasang miring/doyong dan adanya kecelakaan kerja.

Terdapat beberapa hal yang harus menjadi pertimbangan dalam pemasangan pagar precast yaitu medan (kondisi tanah dan bentuk/kontur lahan), jumlah personil, tinggi pagar dan desain bangunan pagar.

Dalam artikel ini akan kita bahas secara detail poin-poin tersebut agar kita memiliki gambaran yang utuh tentang pemasangan pagar precast.

1. Kondisi Tanah

Hal pertama yang harus menjadi perhatian dalam menentukan teknik pemasangan pagar adalah mengetahui dengan persis kondisi tanah. Terdapat dua jenis kondisi tanah yaitu tanah basah dan tanah kering. Tanah basah umumnya berupa sawah dan rawa sedangkan tanah kering berupa tanah pekarangan dan perkebunan.

Baca  Juga : Cara Pemasangan pagar beton di lahan basah yang benar

Pada kondisi tanah yang kering pembuatan fondasi untuk kolom/tiang bisa menggunakan adonan basah (semen+pasir+air). Sedangkan pada kondisi tanah yang basah akan lebih tepat jika menggunakan adonan beton kering (semen+pasir). Teknik ini sangat efektif dalam pelaksanaan pekerjaan di lapangan.

Kontur lahan secara umum adalah landai/datar dan miring/berundak. Kontur tanah miring atau berundak sering kita jumpai di area pegunungan (dataran tinggi) dan perbukitan.

pemasangan pagar panel precast menyesuaikan kontur
Bentuk pagar precast pada kontur lahan yang miring

Sedangkan kontur lahan landai umumnya berada di daerah dataran rendah. Namun dalam kenyataannya kontur lahan miring sering kita temukan di daerah dataran rendah.

Pada prinsipnya pemasangan pagar precast mengikuti kontur lahan, hal ini berkaitan dengan biaya dan kekuatan konstruksi pagar. Pada kontur lahan yang datar maka idealnya bentuk pagar juga akan datar. Namun jika kontur lahanya berundak maka bentuk pagarnya umpak (ngetrap).

2. Jumlah Personil

Dalam pemasangan pagar precast, jumlah personil menjadi faktor kunci dalam menentukan teknik pemasangan pagar.

Hampir 80% pekerjaan pemasangan pagar precast merupakan pekerjaan bongkar muat maka jumlah personil harus menjadi pertimbangan utama. Jika salah analisis sangat mungkin pagar yang terpasang tidak kokoh dan banyak kerusakan.

langsir material pagar precast secara manual
langsir material pagar precast secara manual

Jumlah personil minimal dalam pemasangan pagar precast adalah 4 orang sedangkan paling banyak 6 orang.  Kenapa minimal harus 4 orang karena langsir/mobilisasi material secara manual membutuhkan 4 orang. Berat rata-rata panel dan kolom adalah 90-140 kg/pcs sehingga kurang efektif dan efisien jika personilnya < 4 orang.

Baca Juga : Top ! Pagar sepanjang 85 terpasang hanya dalam 2.5 hari 

Karakter beton precast adalah memiliki kuat tekan yang tinggi (minimal K225) namun memiliki kuat tarik yang rendah sehingga rawan retak dan pecah. Oleh karena itu dalam proses mobilisasi material butuh kehati-hatian dan komando yang jelas agar panel precast tidak rusak/cacat berupa retak-retak dan pecah.

Jumlah personil ini menentukan teknik langsir dan teknik pasang pagar. Jika personil hanya 4 orang maka keempat-empatnya akan ikut langsir material. Namun jika personil sebanyak 6 orang maka 4 orang akan langsir, 1 orang komando dan 1 orang penyiapan adonan beton.

3. Tinggi Pagar

Salah satu penentuan teknik pasang pagar precast adalah tinggi pagar yang akan di bangun. Tinggi pagar precast terendah 1.6 m dan tertinggi 3.2 m.

Jika tinggi pagar 1.6-2.4 m maka teknik yang digunakan adalah pemasangan total. Dalam artian daun panel langsung dipasang semuanya bersamaan dengan pemasangan kolom. Misalnya, tinggi pagar 1.6 m maka setelah kolom terpasang maka daun panel sebanyak 4 pcs (40 cm x 4) langsung dipasang.

Jika tinggi pagar precast 2.8 – 3.2 m maka teknik yang digunakan adalah pemasangan sebagian. Dalam artian daun panel yang dipasang hanya setengah dari timggi pagar. Sisanya akan dipasang setelah semua bagian tenah terpasang kolom.

4. Desain Bangunan Pagar

Beragamnya desain bangunan pagar precast membuat kita harus jeli dan teliti dalam menentukan teknik pemasangan pagar precast. Secara umum terdapat 3 jenis desain bangunan pagar precast yaitu pagar fondasi tapak, pagar fondasi lajur dan pagar fondasi lajur + sloof.

a. Pagar Fondasi Tapak

adalah pagar precast yang langsung ditanam pada tanah. Fondasi batu kali hanya terdapat pada bagian kolomnya saja. Ukuran fondasi tapak pada kolom pagar umumnya adalah t 80-105 cm, lebar kanan kiri 40 – 50 cm.

Jenis bangunan pagar ini merupakan jenis yang paling cepat pengerjaanya karena setelah lubang selesai dibuat kolom pagar bisa langsung dimasukkan dan diperkuat dengan batu serta beton ( semen+pasir+air).

Baca Juga : Desain fondasi pagar panel beton yang kokoh dan kuat

b. Pagar Fondasi Lajur

Adalah pagar precast yang menggunakan fondasi menerus sebagai tumpuan utama material pagar. Jadi, semua bagian pagar berada di atas fondasi batu kali.

Tahap pertama, fondasi lajur dikerjakan terlebih dahulu mengikuti bentuk lahan yang akan dipasang pagar precast. Pada jarak 2.5 m as ke as dibuat lubang untuk kolom pagar. Ukuran lubang standarnya dalah lebar 40×40 cm atau 50×50 cm dan kedalaman 80-100 cm.

Tahap kedua, setelah fondasi lajur selesai terbangun langkah berikutnya adalah pemasangan kolom pagar beserta daun panelnya. Pengerjaan pemasangan kolom dan daun panel sangat cepat sehingga disarankan jangan mengerjakan fondasi lajur berdekatan bahkan bersamaan dengan pemasangan kolom dan panel.

c. Pagar Fondasi Lajur + Sloof

Jenis terakhir ini merupakan pagar precast yang menggunakan fondasi lajur sebagai tumbuan panel yang dilengkapi dengan sloof sebagai penguat bangunan pagar.

Sloof berfungsi menahan beban pagar dan menyalurkannya ke fondasi, selain itu sloof juga berfungsi untuk meningkatkan kekuatan pagar dengan cara mengaitkan antar bidang bangunan (ex: kolom dengan kolom, kolom dengan panel dst).

Sloof juga berfungsi untuk meningkatkan keindahan tampilan pagar. Hal ini terjadi karena permukaan fondasi batu kali umumnya tidak benar-benar rata sehingga jika dipasang panel maka susunan panel tidak bisa benar-benar rata.

Oleh karena itu agar panel bisa terlihat rata secara menyeluruh dan kelihatan indah maka perlu adanya sloof yang berfungsi menjamin kerataan permukaan untuk tumpuan panel.

Teknik pemasangan pagar

Teknik pemasangan pagar precast pada tiga jenis desain bangunan pagar tentunya berbeda. Pada jenis pertama yaitu pagar dengan fondasi tapak, pengerjaan jenis ini bisa berjalan dengan cepat yakni dengan membuat lubang untuk kolom terlebih dahulu. Setelah lubang terbentuk barulah kolom dipasang bersamaan dengan panel.

Pada jenis desain bangunan kedua yaitu pagar dengan fondasi lajur pengerjaan pagar menunggu fondasi lajur selesai.

Umumnya tenaga pemasang pagar tidak perlu membuat lubang karena sudah ada. Tenaga pemasang pagar langsung bisa memasang kolom beserta panel secara bergantian sampai seluruh fondasi tertutup pagar precast.

Terakhir, untuk jenis desain bangunan pagar yang menggunakan fondasi lajur dan sloof. Setelah fondasi lajur terpasang, maka bisa dilanjutkan dengan pengerjaan sloof.

Namun sloof yang akan dibangun harus tidak menutupi bagian kolom. Setelah kolom bisa dipasang maka pengerjaan sloof bisa dlanjutkan sampai ke kolom.

Pada desain bangunan pagar yang menggunakan fondasi lajur+sloof umumnya yang dipasang adalah kolom dan satu panel (1 susun). Hal ini bertujuan untuk memastikan jarak antar kolom bisa benar-benar seragam.

Jadi, pengerjaan pemasangan pagar secara bertahap. Tahap pertama hanya satu panel (1 susun) saja. Setelah semua kolom terpasang barulah dilakukan penambahan panel sampai tercapai target tinggi pagar.